Terkait informasi tersebut, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Rudy Permana, menjelaskan bahwa pasokan BBM akan tetap aman. Sebab, orang-orang yang melakukan aksi mogok sebenarnya bukan pekerja aktif Pertamina Patra Niaga.
Pemogokan dilakukan oleh para AMT yang tidak lolos seleksi untuk menjadi karyawan tetap Pertamina Patra Niaga, mereka sudah tidak aktif lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya yang mogok bukan AMT aktif, mereka tidak lolos seleksi jadi karyawan tetap. Mereka memprovokasi yang lain untuk ikut mogok," kata Rudy kepada detikFinance, Jumat (16/6/2017).
Masalah ini berawal dari keinginan 1.600 AMT untuk diangkat menjadi karyawan tetap. Setelah diseleksi, ada sekitar 350 AMT yang tidak lolos seleksi. 350 orang inilah yang membuat aksi mogok.
Yang diwaspadai Pertamina Patra Niaga adalah provokasi dan intimidasi yang dilakukan oleh para pemogok terhadap AMT aktif.
"Kita mengkhawatirkan tindakan mereka mengintimidasi ke rumah-rumah keluarga AMT yang aktif," ucapnya.
Pertamina Patra Niaga juga menggandeng kepolisian untuk mengamankan jalur-jalur distribusi BBM, juga disiapkan pengalihan jalur apabila para pemogok memblokir jalan.
"Kita alihkan jalur suplai kalau jalur ditutup mereka," pungkasnya. (mca/ang)











































