Dalam kegiatan tersebut, pria yang akrab disapa Ifan tersebut memastikan ketersediaan stok bahan bakar kepada beberapa lokasi yang dirasa rentan terhadap kelangkaan. Lokasi-lokasi tersebut di antaranya Pelabuhan Ratu di Sukabumi, PLTU di Pacitan, dan 8 titik yang menjadi fokus untuk penyediaan stok BBM.
"Dari PLN kita dapat info, khususnya di PLTU Pacitan dan Pelabuhan Ratu, stok batu bara hanya dua hari. Padahal SOP nya harusnya 20 hari. Tapi sekarang sedang ada kapal yang unloading. Kita pastikan ada upaya penambahan stok dan distribusinya aman," katanya saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (23/6/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia bilang, ketersediaan BBM di daerah-daerah tersebut sudah cukup aman. Hanya saja ia meminta khusus kepada Pertamina selaku badan usaha yang ditugaskan dalam distribusi BBM jenis premium harus menyediakan stok premium lebih banyak dibanding jenis lainnya, khususnya untuk lokasi yang akan dilalui para pemudik.
"Untuk BBM, kita sudah pantau di daerah yang potensi kelangkaan. Ada di Sampit, Jambi, Bangka Belitung. Tak hanya stok, tapi distribusinya juga harus lancar. Jangan sampai nozzle-nya premium dengan pertalite tidak imbang. Jadi harus ballance. Jangan sampai antrean panjang karena nozzle-nya sedikit, sementara stoknya ada," ungkapnya.
Pihaknya akan memantau terus Posko Siaga ini terhitung sejak tanggal 10 Juni hingga 11 Juli 2017. Posko nasional ini akan dibuka selama 24 jam untuk memastikan ketersediaan stok mulai dari BBM, listrik, gas, hingga antisipasi erupsi dari gunung Merapi.
"Kalau memang terjadi sesuatu hal, kita akan langsung koordinasikan dengan Pertamina, PLN, PGN, dan lain-lain," tutur dia.
"Jadi kesimpulannya, kami menyatakan keoptimisan kami, baik itu BBM, listrik, jaringan gas, bahan bakar gas, sampai ke antisipasi erupsi, Insya Allah aman. Itu dari data yang kami pantau 10 Juni sampai 23 Juni ini yang kami lihat," pungkasnya. (mca/mca)











































