Pembengkakan Rp 10 triliun ini dikarenakan tidak terkontrolnya volume elpiji 3 kg. Di mana, masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat mampu, atau bahasa lainnya subsidi tidak tepat sasaran.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, potensi peningkatan anggaran subsidi elpiji 3 kg pada APBN 2017 juga dikarenakan tidak adanya kenaikan harga elpiji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, potensi pembengkakan subsidi elpiji di APBN 2017 juga akan dibahas pada penyusunan APBN-Perubahan 2017 bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Jadi jumlahnya karena perbedaan harga keekonomian dan volume," jelas dia.
Sementara untuk subsidi BBM, Sri Mulyani mengaku akan melimpahkan kepada PT Pertamina untuk membayarkan kelebihan atau pembengkakan subsidi. Upaya tersebut, dikarenakan perusahaan pelat merah itu telah mengalami untung yang lumayan besar dari penjualan BBM.
"Kami hitung dari semester 1, kalau semester 2, kami lihat dari outlook harga minyaknya, nanti kami lihat kalau harga minyak terjaga di level sekarang ini masih bisa kami lihat, Pertamina waktu itu punnya daya cukup untuk serap subsidi berasal dari pendapatan dia di 2016," tutupnya. (dna/dna)