Sri Mulyani Blak-blakkan Soal Penyebab Subsidi Elpiji 3 Kg Bengkak

Sri Mulyani Blak-blakkan Soal Penyebab Subsidi Elpiji 3 Kg Bengkak

Hendra Kusuma - detikFinance
Senin, 03 Jul 2017 21:09 WIB
Foto: Citra Fitri Mardiana
Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa subsidi elpiji 3 kg berpotensi bengkak menjadi Rp 30 triliun. Padahal, alokasi subsidi elpiji di APBN 2017 tercatat hanya Rp 20 triliun.

Pembengkakan Rp 10 triliun ini dikarenakan tidak terkontrolnya volume elpiji 3 kg. Di mana, masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat mampu, atau bahasa lainnya subsidi tidak tepat sasaran.


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, potensi peningkatan anggaran subsidi elpiji 3 kg pada APBN 2017 juga dikarenakan tidak adanya kenaikan harga elpiji.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena tidak ada kenaikan harga elpiji, sudah dari tahun berapa itu dan volumenya juga tidak bisa kami kontrol," kata Sri Mulyani di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (3/7/2017).

Tidak hanya itu, potensi pembengkakan subsidi elpiji di APBN 2017 juga akan dibahas pada penyusunan APBN-Perubahan 2017 bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Jadi jumlahnya karena perbedaan harga keekonomian dan volume," jelas dia.

Sementara untuk subsidi BBM, Sri Mulyani mengaku akan melimpahkan kepada PT Pertamina untuk membayarkan kelebihan atau pembengkakan subsidi. Upaya tersebut, dikarenakan perusahaan pelat merah itu telah mengalami untung yang lumayan besar dari penjualan BBM.

"Kami hitung dari semester 1, kalau semester 2, kami lihat dari outlook harga minyaknya, nanti kami lihat kalau harga minyak terjaga di level sekarang ini masih bisa kami lihat, Pertamina waktu itu punnya daya cukup untuk serap subsidi berasal dari pendapatan dia di 2016," tutupnya. (dna/dna)

Hide Ads