Ratusan sopir tangki Bahan Bakar Minyak (BBM) PT Pertamina Patra Niaga (PPN) melakukan demonstrasi di depan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Jakarta Selatan. Aksi demo ini tidak akan membuat distribusi BBM terganggu.
Menurut Corporate Secretary PPN, Rudy Permana, para pendemo tersebut bukan Awak Mobil Tanki (AMT) aktif, melainkan mantan AMT yang pernah bekerja sama dengan anak usaha PT Pertamina (Persero) melalui Perusahaan Pemborongan Pekerjaan Pengangkutan (4P).
"Aksi unjuk rasa bukan dilakukan oleh AMT aktif, melainkan oleh mantan AMT yang pernah ditugaskan di TBBM oleh 4P. Karena itu aksi tersebut tidak akan berdampak pada kelancaran distribusi BBM. Kami imbau masyarakat untuk bijak dan kritis menanggapi isu yang beredar, khususnya di media sosial," jelas Rudy dalam keterangan tertulis, Selasa (4/7/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini sesuai dengan yang disampaikan Kepala Sudinaker Jakarta Utara Bapak Dwi Untoro di dalam undangan pertemuan dari Kementerian Tenaga Kerja pada 22 Juni lalu," tegas Yuniar.
PPN mengimbau agar pihak terkait dapat menahan diri untuk tidak melakukan aksi-aksi yang dapat meresahkan masyarakat dan pengguna jalan. Persoalan yang diangkat oleh pihak terkait sebaiknya diproses sesuai dengan koridor hukum dan perundang-undangan di Republik Indonesia.
Beberapa perusahaan yang tergabung dalam 4P yaitu PT Garda Utama Nasional, PT Ceria Utama Abadi, PT Absolute Service, PT Prima Perkasa Mandiri, PT Ardina Prima, dan PT Cahaya Andika Tamara. (ang/dnl)