Perjanjian diteken oleh Dirjen Migas IGN Wiratmaja Puja, Dirjen Minerba Bambang Gatot Ariyono, Dirjen Ketenagalistrikan Andy N Sommeng, Dirjen EBTKE Rida Mulyana, dengan Deputi I BNPT Mayjen Abdul Rahman Kadir.
Dengan adanya perjanjian ini, BNPT akan membantu Kementerian ESDM mencegah ancaman terorisme terhadap objek-objek vital di sektor energi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Michael Agustinus/detikFinance |
Ia menerangkan, BNPT akan membantu menutup celah-celah keamanan di objek-objek vital sektor energi. Jangan sampai celah keamanan itu jadi jalan masuk teroris.
"Kita akan identifikasi, di mana celah-celah yang bisa dimasuki. Kita harus siap siaga menghadapi ancaman terorisme," ucapnya.
Mayjen Abdul Rahman menambahkan, pihaknya akan membuatkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengamanan di berbagai objek vital seperti kilang minyak, pembangkit listrik, gardu induk, lapangan minyak, dan sebagainya.
"Kita membuat SOP sistem pengamanan. Kita buat di berbagai proyek. Kita mengantisipasi ancaman dari terorisme. Harapan kita bisa melaksanakan SOP yang sudah kita buat," paparnya.
Dengan adanya SOP dari BNPT, semua objek vital akan memiliki pengamanan yang sama ketatnya.
"Misalnya di LNG Bontang, dari masuk sampai ke paling dalam ada setidaknya 4 kali pemeriksaan. Tapi ada objek lain yang hanya sekali saja (pemeriksaan). Kita tidak boleh sedikit pun memberikan peluang," tutupnya. (mca/ang)












































Foto: Michael Agustinus/detikFinance