Kunjungan kerja Jonan diawali dengan bertemu Ryan Lance (CEO ConocoPhillips). Kegiatan produksi ConocoPhillips di Indonesia meliputi Blok Koridor (Sumatera Selatan), Blok South Jambi B (Sumatera Bagian Selatan) dan Blok Kualakurun (Kalimantan Tengah).
Pertemuan dengan ConocoPhillips antara lain membicarakan kelanjutan pengelolaan Blok South Jambi B yang kontraknya akan habis pada tahun 2020. Jonan meminta ConocoPhillips segera mengajukan proposal pengelolaan Blok tersebut dengan opsi ber-partner dengan Pertamina atau perusahaan lainnya. Sementara itu ConocoPhillips akan segera menyampaikan kepada Jonan setelah melakukan pembahasan internal termasuk membahas masalah keekonomian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pertemuan tersebut Presiden GE menawarkan teknologi untuk kegiatan hulu migas antara lain pengurangan cost drilling, dengan memanfatkan teknologi digital melalui solusi Intelli Stream. Selain itu, beberapa teknologi lain dikenalkan untuk membantu Enhanced Oil Recovery (EOR) pada beberapa lapangan migas di Indonesia.
Di samping itu, GE juga menawarkan teknologi barge power plant dengan solusi komprehensif yang meliputi infrastruktur gas (milk-run konsep) untuk pulau-pulau dengan rasio elektrifikasi yang masih rendah seperti Papua. Pada kesempatan tersebut juga ditawarkan kepada GE untuk turut serta dalam pengembangan panas bumi di Indonesia.
Selanjutnya, pada hari Selasa waktu setempat, Jonan dijadwalkan bertemu Jeff Shellebarger (President, Chevron North America Exploration and Production) dan Mary Boroughs (President, Chevron Environmental Management Company) di Chevron Headquarter.
Pembahasan akan berfokus kepada pengembangan sumber daya migas unconventional oleh Chevron di Amerika Serikat, penerapan teknologi lanjutan EOR yang digunakan untuk meningkatkan produksi minyak di lapangan migas tua serta target dan realisasi program kerja drilling & completion. Jonan juga akan mengunjungi Drilling & Completions Decision Support Center milik Chevron. (mca/ang)











































