"Kita pasti tentu masih butuh batu bara, tapi lebih dikhususkan di mulut tambang agar Jawa ini jadi tidak seperti Shanghai, seperti Beijing yang pada satu saat akan penuh kabut dan sebagainya," kata JK dalam sambutannya pada International Geothermal Conference and Exhibition (IIGCE) 2017, di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (2/8/2017).
Oleh karenanya, JK mengajak ada peningkatan penggunaan energi terbarukan di dalam negeri, sekaligus merawat lingkungan agar lebih bersih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kadang-kadang renewable energy itu harganya lebih tinggi daripada fosil. Namun harga daripada lingkungan, kesehatan dan lain-lain itu kadang tidak terbayangkan apabila kita tidak memenuhi unsur-unsur itu," sambungnya.
Perlu diketahui, potensi panas bumi di Indonesia mencapai 28.579 megawatt (MW) yang terdiri dari total cadangan sebesar 17.506 MW dan sumber daya sebesar 11.073 MW.
Untuk mendukung terpasang panas bumi sebesar 7.200 MW, dilakukan investasi sebesar US$ 23 miliar demi terwujudnya bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada tahun 2025. (fiq/wdl)