Dalam bauran energi nasional tahun 2016, porsi EBT baru 7,7% atau gagal mencapai target sebesar 10,4%. Padahal Indonesia bisa dikatakan kaya akan EBT, seperti matahari, panas bumi, air, hingga angin.
"Hasil pengawasan kita, energi terbarukan sampai akhir 2016 kita baru mencapai 7,7% dari target 10,4%. Artinya ada gap," kata Anggota DEN, Abadi Poernomo, dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
DEN menyarankan pemerintah menggenjot pemasangan panel surya di gedung-gedung dan pabrik supaya penggunaan energi terbarukan dapat ditingkatkan, menggeser sumber energi fosil seperti minyak bumi, gas, batu bara.
Selain itu, program mandatori biodiesel 20% (B20) untuk mengurangi konsumsi minyak diesel juga harus terus dilanjutkan.
"Profesor Rinaldy Dalimi (Anggota DEN) memberi masukan, ini bisa digenjot kalau kita mengakselerasi penggunaan panel surya, terutama di bangunan pemerintah, pabrik-pabrik. Kemudian mengakselerasi penggunaan B20. Lalu utilisasi panel-panel surya yang sudah terpasang," tutupnya. (mca/wdl)