"Ketemu Presiden Iran, Hassan Rouhani. Dari pemerintah saya dengan Pak Luhut yang pergi, jadi delegasi RI Pak Luhut dan saya," kata Arcandra saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (4/8/2017).
Selain itu, Arcandra juga akan menemui menteri energi Iran untuk membicarakan rencana Pertamina mengelola dua lapangan minyak di sana, yaitu Lapangan Ab-Teymour dan Mansouri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertamina telah mengajukan proposal untuk dapat mengelola kedua lapangan minyak itu pada Februari 2017 lalu. Sekarang BUMN perminyakan Iran, National Iranian Oil Company (NIOC), masih melakukan evaluasi.
"Pertamina sudah selesai study dan mengajukan proposal, sekarang itu sedang diproses oleh NIOC. Kita tunggu respons NIOC. Sampai saat sekarang ada proses politik ya (baru selesai Pemilu), setelah ini baru agak tenang makanya kita ke sana juga," Arcandra menuturkan.
Pemerintah sangat mendukung Pertamina untuk masuk ke Iran. Jika Pertamina bisa mendapatkan hak kelola atas 2 lapangan minyak ini, tentu akan memperkuat ketahanan energi nasional. Sebagian dari produksi minyak di sana bisa dibawa pulang untuk memenuhi kebutuhan di Indonesia.
Cadangan minyak di Lapangan Ab-Teymour dan Mansouri mencapai 3 miliar barel, hampir sama dengan total cadangan minyak Indonesia yang saat ini 3,6 miliar barel.
"Pemerintah mendorong karena lapangan ini besar sekali cadangannya, cadangan kita sekarang 3,6 miliar barel sementara dari dua lapangan itu saja ada 3 miliar barel, makanya kita berharap kalau bisa kita dapatkan minyaknya, bisa kita bawa ke Indonesia," tutup Arcandra.
Rencananya, Pertamina akan menggandeng partner lokal dari Iran untuk mengelola Lapangan Ab-Teymour dan Mansouri. Targetnya, produksi minyak dari kedua lapangan itu dapat mencapai 300.000 barel per hari (BPH).
Iran merupakan negara dengan cadangan minyak terbesar ke-4 di dunia dengan cadangan terbukti sebesar 157 miliar barel, 9,3% dari total cadangan terbukti di seluruh dunia. Selain itu, Iran juga sangat kaya akan gas. Cadangan gas terbukti mereka mencapai 1.200 TCF, terbesar di dunia, 18,2% dari total cadangan dunia. (mca/wdl)











































