Tahun ini, jaringan gas bumi (jargas) dari PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Persero Tbk menyentuh 5 ribu rumah tangga sederhana di Kota Mojokerto. Pemasangan jargas ini ditargetkan rampung akhir 2017.
Hal itu dikatakan Menteri ESDM Ignasius Jonan saat meninjau pemasangan jargas di Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto. Didampingi Wali Kota Mas'ud Yunus dan manajemen PGN, Jonan menyaksikan teknik pemasangan pipa jargas hingga instalasi gas bumi di dalam rumah penduduk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Jargas untuk rumah tangga itu tersebar di 7 kelurahan di Kota Mojokerto. Meliputi Kelurahan Kauman 502 rumah, Mentikan 607 rumah, Prajurit Kulon 1.265 rumah, Miji 1.104 rumah dan di Kelurahan Surodinawan 1.522 rumah.
"Rumah tangga diprioritaskan yang sederhana dulu," ujarnya.
![]() |
Jonan menjelaskan, jargas untuk rumah tangga sederhana di Kota Mojokerto diajukan 38 ribu rumah. Namun, pihaknya berjanji akan memenuhi pengajuan dari Wali Kota itu secara bertahap.
"Tahun ini 5 ribu, tahun depan 10 ribu, pelan-pelan," terangnya.
![]() |
Jonan menambahkan, pemasangan jargas untuk rumah tangga sederhana sebagai bentuk konversi dar elpiji ke gas bumi. Dia menjamin penggunaan instalasi gas bumi lebih aman jika dibandingkan tabung elpiji.
"Kalau dari segi keamanan jauh lebih aman dibandingkan tabung elpiji. Karena tekanan lebih rendah, hanya 0,2 bar, berat jenisnya juga lebih rendah," ungkapnya.
Pemasangan jargas untuk rumah tangga sederhana ini disambut baik warga Prajurit Kulon. Tri Nurhayati (39) mengaku senang bisa beralih ke gas bumi.
"Pakai gas bumi ini lebih aman, kan endak takut meledak. Kalau pakai elpiji kadang regulatornya rusak," tandasnya.
![]() |
Pemasangan jargas untuk rumah tangga sederhana di Kota Mojokerto dikerjakan oleh PT PGAS Solution dengan nilai kontrak Rp 49,5 miliar. Jargas ini menggunakan pipa diameter 4 inchi 990 meter, pipa PE 180 mm sepanjang 7.962 meter dan pipa 63 mm sepanjang 45.327 meter. (dna/dna)