"Target pemasangan sambungan gas untuk rumah tangga di tahun 2017 ada 59 ribu lebih, hampir 60 ribu," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan saat meninjau pemasangan jargas di Kelurahan/Kecamatan Prajurit Kulon, Kota Mojokerto, Minggu (13/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia berharap, konversi energi ke gas bumi ini mampu menghemat pengeluaran rumah tangga untuk belanja elpiji tabung 3 Kg.
"Penggunaan rumah tangga rata-rata 10 tabung per bulan kira-kira Rp 175 ribu, mudah-mudahan bisa hemat separuh, Rp 70-80 ribu. Kalau rumah tangga kecil yang tak pakai usaha habisnya 4-5 tabung, bisa hemat Rp 30-40 ribu per bulan," ujarnya.
Selain lebih aman dari kebakaran, tambah Jonan, penggunaan gas bumi untuk rumah tangga juga terjamin pasokannya. Sementara secara nasional, dia berharap konversi ke ga bumi mampu menekan impor elpiji.
"Elpiji kami impor, secara nasional dalam setahun pengadaan impor 4,5 juta ton. Kalau makin banyak digunakan saluran gas dalam negeri kan impornya berkurang. Sehingga hemat devisa," tandasnya.
Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim menambahkan, tahun ini pihaknya mendapatkan tugas untuk memasang jargas di 26 ribu rumah tangga. Meliputi 10.321 SR di Bandar Lampung, 6.031 SR di Musi Banyuasin, 5 ribu SR di Kota Mojokerto, serta 7.426 SR di Rusun Kemayoran.
Sementara penambahan (penetrasi) jargas tahun ini bakal menyentuh Surabaya 1.595 SR, Tarakan 436 SR, Batam 1.100 SR, Bogor 1.263 SR dan di Cirebon 1.800 SR. Hal ini sesuai dengan surat Sekretaris Direktorat Jendral Migas No 7612/82/KPA/2017.
"Saat ini untuk wilayah Jawa Timur, PGN telah melayani 27.170 pelanggan rumah tangga, 209 pelanggan komersial, dan 475 pelanggan industri," terangnya.
Sedangkan secara nasional, kata Hasjim, PGN telah memasok lebih dari 1.658 industri besar dan pembangkit listrik, lebih dari 1.930 pelanggan komersial dan 204.000 pelanggan rumah tangga di 19 kabupaten/kota di 12 provinsi di seluruh Indonesia. (dna/dna)











































