Lord Callanan mengatakan, masuknya BP sebagai penyuplai avtur dapat memberi dampak positif, yaitu membuat harga bahan bakar lebih kompetitif.
Terkait hal ini, Kementerian ESDM mengungkapkan bahwa sampai saat ini Pertamina adalah satu-satunya pemasok avtur ke semua bandara di seluruh Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Avtur itu yang memasok sampai sekarang baru Pertamina. Ada keinginan BP masuk ke Indonesia, dari sisi aturan diperbolehkan selama spesifikasinya memenuhi. Kalau dia mengajukan pasti kita proses," kata Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, Harya Adityawarman, dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (15/8/2017).
Persyaratan yang harus dipenuhi BP misalnya kelengkapan infrastruktur untuk penyimpanan avtur.
"Kalau sudah memenuhi syarat kita proses. Misalnya harus punya tangki timbun kapasitasnya sekian. Selama syarat itu terpenuhi, silakan," ujar Adityawarman.
Sampai saat ini BP belum mengajukan izin usaha ke Kementerian ESDM. Ada kemungkinan BP akan bekerja sama dengan perusahaan migas lokal, AKR Corporindo. Adityawarman mengungkapkan, AKR sudah mengurus izin untuk menjadi pemasok avtur di bandara-bandara Indonesia.
"Sejauh ini BP belum mengajukan. Yang ada sekarang AKR. Mungkin mereka bisa saja kerja sama dengan itu," tutupnya. (mca/hns)