Ditargetkan, pembangunan PLTU Jawa 4 di atas lahan seluas 77,4 hektar akan selesai dalam 50-54 bulan. Pembangunan sendiri dimulai sejak April 2017 lalu. PLTU Jawa 4 ini diperkirakan akan beroperasi Mei 2021.
"Kami sih sangat berharap, pembangunan PLTU ini dapat selesai tepat waktu dan segera dapat beroperasi," ujar Ignasius Jonan usai groundbreaking PLTU Jawa 4, Kamis (31/8/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PLTU Jawa 4 dibangun dengan menggunakan teknologi terbaru, yaitu ultra super critical (USC). Teknologi ini beroperasi pada tekanan dan suhu di atas titik kritis air, dimana fase gas dan cair dalam keseimbangan, sehingga menghasilkam efesiensi yang lebih tinggi. Pembangkit listrik dengan teknologi USC memiliki efesiensi 8-10 persen. "Jadi, ramah lingkungan," tutur dia.
Direktur Bisnis Regional Jawa Tengah Bagian Tengah PLN, Amir Rosidin, mengatakan pihaknya akan terus berupaya meningkatkan elektrifitasi dengan tetap memperhatikan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan.
"PLTU ini akan memenuhi kebutuhan daya listrik di Jawa-Bali. Selain pasokan listrik nantinya diharapkan bisa mendorong minat investor untuk terus membangun industri terutama Jawa dan Bali. Sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi warga," terangnya.
Proyek PLTU ini dikelola oleh konsorsium PT Bhumi Jati Power (BJP) yang terdiri dari Sumitomo Corporation (50 % saham), PT United Tractors Tbk (25% sahan) dan The Kansai Electric Power Co. Inc (25% saham).
"Pembangunan PLTU Jawa 4 ini menggunakan skema build operate and transfer dengan jangka waktu 25 tahun sejak commercial operation date. Proyek ini menelan biaya US$ 4,2 miliar dengan sumber pembiayaan dari project financing, dimana sebagian dananya berasal dari penyertaan modal yang disetorkan oleh perusahaan sponsot dan selebihnya berasal dari pinjaman kreditur," tandasnya. (mca/mca)











































