Menurut catatan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, pengguna elpiji 3 kg merata mulai dari masyarakat miskin hingga orang kaya. Persentasenya 80% dinikmati masyarakat miskin 20% dimanfaatkan oleh masyarakat kaya.
"Kalau dilihat subsidi elpiji 3 kg dinikmati seluruh rumah tangga baik yang miskin ataupun kaya. Dalam data kita desil 10 masyarakat paling atas juga menikmati," tuturnya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (7/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka ikut menikmati. Kelompok yang tinggal di apartemen saja dia juga beli elpiji 3 kg, karena kalau naik apartemen bawa yang 12 kg terlalu berat mungkin. Juga mungkin saja dia enggak masak tiap hari, dia makan di luar, jadi hanya untuk memanaskan makanan saja," imbuhnya.
Tidak hanya elpiji 3 kg, kasus yang sama juga terjadi pada subsidi listrik untuk daya 900 VA. Masih ada juga masyarakat kelas atas yang ikut menikmatinya.
"Walaupun terjadi kenaikan untuk kelompok 900 VA, itu untuk mendorong masyarakat atas pergi dari kelompok itu. Kalau kita lihat distribusinya juga hampir sama dengan elpiji 3 kg, artinya hampir semua segmen rumah tangga menikmati," tambah Sri Mulyani.
Menurutnya memang perlu ada pembenahan dalam penyaluran subsidi tersebut. Dia memandang skema yang paling baik untuk menyalurkan subsidi melalui Program Keluarga Harapan (PKH).
"Sudah 80% rumah tangga miskin yang menerima, tapi desil 9-10 (orang kaya), nol tidak menerima sama sekali (PKH)," tukasnya. (wdl/wdl)