Dalam acara The 6th IndoEBTKE ConEx 2017, Menteri ESDM Ignasius Jonan memastikan bahwa pengembangan listrik dari tenaga arus laut sudah menemui titik terang.
Pasalnya, ada kesepakatan pengembangan pembangkit listrik tenaga arus laut yang dilakukan oleh pemerintah daerah NTT dengan perusahaan energi asal Belanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nicke mengaku, PLN tertarik untuk memanfaatkan listrik tersebut karena harganya yang efisien.
"Harga terakhir saya juga surprise, tapi saya belum didatangi, soalnya dia datang ke gubernur bukan PLN," kata Nicke di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (13/9/2017).
Kajian terakhir mengenai pengembangan listrik tenaga arus laut ini berhasil menekan harga sampai di level US$ 7,18 sen per kwh, turun drastis jika dibandingka dengan kajian awal, yakni US$ 16 sen per kwh.
Oleh karena itu, Nicke menunggu pihak pemda NTT dan perusahana energi asal Belanda tersebut menawarkan secara resmi kepada PLN. Sebab, dengan harga US$ 7,18 sen per kwh dinilai sudah kompetitif.
"Kita belum lihat penawaran resminya, datang saja belum," ungkap dia.
Lanjut Nicke, pengembangan listrik dari arus laut ini telah dilakukan dua perusahaan energi asal luar negeri, yang pertama dari Belanda, dan yang kedua dari Inggris.
Untuk perusahaan asal Inggris ini, kata Nicke, masih belum bisa menawarkan harga yang kompetitif. (mca/mca)