Kabel listrik ini membentang sepanjang 8,5 kilometer sirkit (kms) dari Kedinding, Surabaya hingga Tower di ujung jembatan Suramadu sisi Madura yang selanjutnya terhubung dengan jaringan transmisi 150 kV sebanyak 35 Tower menuju ke Gardu Induk (GI) Bangkalan, Madura.
Pada hari ini, Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf meresmikan dimulainya perkerjaan pembangunan kabel bawah tanah ini yang bertempat di Desa Sukolilo Barat, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, dekat gerbang tol Suramadu sisi Madura.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebutuhan listrik di Madura saat ini sebesar 140 MW yang dipasok oleh kabel bawah tanah sirkit 1 & 2 dengan kemampuan sebesar 200 MW. Untuk mengantisipasi pertumbuhan beban dan menjaga kehandalan sistem di pulau Madura, pembangunan sirkit 3 & 4 menjadi salah satu solusi di samping rencana PLN membangun pembangkit di Madura.
Selain proyek kabel bawah tanah, pada kesempatan yang sama juga diresmikan beroperasinya Gardu Induk (GI) yang tersebar di Jawa Timur yakni GI Altaprima , GI Bambe, GIS Gunungsari, GI Jatigedong, GI Kraksaan, GI Gilitimur, GI Karangpilang).
"Proyek kabel bawah tanah dan Gardu Induk tersebar di Jawa Timur ini adalah bagian program 35.000 Megawatt yang sudah dicanangkan pemerintah pusat sebagai bentuk kerja nyata jajaran PLN untuk menerangi negeri," tutur Direktur PLN Regional Jawa Bagian Timur Bali dan Nusa Tenggara, Djoko Rahardjo Abumanan, dalam keterangan tertulis, Rabu (13/9/2017).
Djoko berharap dengan ketersediaan listrik yang cukup akan menarik minat para investor untuk membuka industri di Pulau Madura sehingga meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat Madura.
"Selain itu juga untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Pulau Madura yang saat ini masih rendah, yaitu 66% dibandingkan dengan rata-rata Nasional sebesar 91%," pungkas Djoko. (mca/mca)