Modal Rp 15 Juta Dapat Listrik 1.000 W/Hari dari Matahari, Mau?

Modal Rp 15 Juta Dapat Listrik 1.000 W/Hari dari Matahari, Mau?

Michael Agustinus - detikFinance
Jumat, 15 Sep 2017 15:10 WIB
Foto: Istimewa
Jakarta - Seiring dengan perkembangan teknologi, harga modul surya semakin murah. Harga panel surya di Indonesia saat ini sudah berada di kisaran US$ 1/Watt peak (Wp) atau US$ 1.000/kilowatt peak (kWp). Tiga tahun lalu, harga solar panel masih sekitar US$ 1.500/kWp, jadi sudah menurun sekitar 30% dalam 3 tahun.

Jika dikonversi dalam rupiah, harga panel surya dengan kapasitas 1 kWp sekitar Rp 13,2 juta. Ditambah biaya instalasi di atap rumah, biayanya sekitar Rp 15 juta/kWp. Untuk kebutuhan listrik rumah tangga, kira-kira perlu 1-2 kWp atau 1.000-2.000 Wp.


"Modal awalnya Rp 15-30 juta. Memang enggak semua masyarakat mampu membelinya, hanya masyarakat menengah atas saja," kata Ketua Asosiasi Energi Surya Indonesia (AESI), Arya Rezavidi, kepada detikFinance, Jumat (15/9/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski harganya relatif kurang terjangkau oleh masyarakat pada umumnya, panel surya memberi manfaat langsung berupa penghematan tagihan listrik dan pengurangan emisi karbon. Energi dari sinar matahari tentu tak akan habis, hanya mahal di awal saja tapi selanjutnya sangat murah, dan tidak menghasilkan polusi seperti halnya energi fosil.

Arya mengungkapkan, panel surya dengan kapasitas 1 kWp dapat menghasilkan listrik selama 8 jam dari pukul 08.00 sampai 16.00, total yang dihasilkan kurang lebih 3,5 kWh dengan intensitas sinar matahari di Jakarta. Maka konsumsi listrik dari PLN berkurang 3,5 kWh per hari atau setara dengan Rp 5.000 (tarif listrik PLN Rp 1.400/kWh). Berarti dalam sebulan, tagihan listrik berkurang Rp 150.000.

"Kalau listrik dari panel surya dipakai 8 jam per hari saja, menghasilkan listrik 3,5 kWh, maka dalam sebulan jadi 150 kWh. Penghematan per bulannya adalah 150 dikali Rp 1.400/kWh (tarif listrik PLN), itu yang dihemat," paparnya.


Tanpa baterai, panel surya hanya menghasilkan listrik saat matahari sedang terik. Penghematan yang diperoleh akan lebih besar lagi kalau panel surya dilengkapi dengan baterai sehingga dapat menyimpan energi untuk digunakan pada malam hari.

"Tapi sekarang baterai masih mahal. Kalau pakai baterai, kira-kira biayanya jadi 2 kali lipat, jadi sekitar Rp 30 juta/kWp," Arya menambahkan.

Meski demikian, harga panel surya dan baterai pembangkit listrik tenaga surya semakin murah, tren harganya ke depan makin turun. "Ke depan akan ada revolusi di kelistrikan. Dalam 2-3 tahun terakhir panel surya roof top booming di Jepang, Jerman, Australia, dan sebagainya," tegasnya.

Sekarang diperkirakan ada 10 juta rumah di Pulau Jawa yang termasuk kelas menengah atas. Kalau sepersepuluhnya saja memasang solar panel berkapasitas 1 kWp di atap rumah, sudah ada tambahan listrik 1.000 Megawatt (MW) dari tenaga surya.

Bersama pemerintah dan berbagai asosiasi lainnya, AESI membidik pemasangan panel surya di sejuta atap rumah. "Kalau 1 juta rumah saja pasang 1 kWp, berarti sudah 1.000 MW, sudah cukup besar," tutupnya.

(mca/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads