Tom Lembong: Listrik dari Kaltara Bisa Diekspor ke Malaysia

Tom Lembong: Listrik dari Kaltara Bisa Diekspor ke Malaysia

Eduardo Simorangkir - detikFinance
Jumat, 15 Sep 2017 15:58 WIB
Foto: Yulida Medistiara
Jakarta - Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Kalimantan Utara, punya potensi energi yang sangat besar. Tenaga air dari sungai itu bisa menghasilkan listrik sampai 9.000 Megawatt (MW). Potensi ini pula yang sekarang tengah dilirik oleh investor asal China dan Korea Selatan. Investor dari kedua negara tersebut ingin membangun pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Kaltara.

"Pemerintah sudah memutuskan, karena potensi tenaga hydro, terutama dari sungai di Kaltara demikian dahsyat, pemerintah mau mengkonsentrasikan industri-industri yang intensif energi di sana. Seperti smelter, industri logam, pokoknya industri yang intensif di energi, mau dikonsentrasikan di Kaltara," kata Kepala BKPM Thomas Lembong saat ditemui di Kemenko Maritim, Jakarta, Jumat (15/9/2017).

Saat ini pihaknya terus melakukan pertemuan guna membahas percepatan realisasi investasi ini, karena saat ini menurut dia masih ada peraturan yang tumpang tindih antara Peraturan pemerintah pusat dan daerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lembong mengatakan, setidaknya ada empat investor asal Korea dan China yang akan ambil bagian dalam investasi di Kalimantan Utara tersebut. Posisi Kaltara yang sangat strategis, membuatnya yakin bisa menarik para investor untuk berinvestasi di sana.

"Dia ada di Selat Makassar, banyak sekali kapal-kapal yang membawa bijih besi dan batu bara dari Australia ke Asia Utara. Jadi secara teori bisa dengan mudah dibelokkan ke Kaltara, misalnya membawa kargo, bijih besi, dan batu bara (logam untuk furnish smelter)," ucapnya.

Posisi Kaltara yang bersebelahan dengan Malaysia juga membuka peluang untuk menyalurkan listrik ke Sabah, Malaysia.

"Karena itu lebih sinergistis ke tetangga, baik domestik ke Kaltim dan juga Sabah. Jadi kalau umpamanya kita bisa bangun tenaga hydro di Kaltara, kita mungkin bisa ekspor listrik ke Sabah di Malaysia," pungkasnya. (eds/mca)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads