"Enggak ada masalah kita punya kekuatan kita kok di keuangan," kata Rini di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2017).
Rini menganggap surat Sri Mulyani merupakan hal yang wajar untuk sebagai bentuk perhatian kepada BUMN. Pasalnya PLN memiliki aset yang terbilang besar hingga Rp 1.300 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Utama PLN Sofyan Basir beberapa hari lalu menyatakan posisi arus kas perseroan Rp 63 triliun. Jumlah utang PLN Rp 296 triliun dan dalam 3 tahun terakhir utang PLN hanya bertambah Rp 58 triliun. Sementara omzet PLN sekitar Rp 300 triliun dan aset Rp 1.300 triliun.
"Ekuitas kita Rp 890 triliun. Sekarang kita bisa melakukan pinjaman Rp 2.000 triliun kalau mau. Saya kaget kok panik gara-gara surat itu. Jadi tidak ada apa-apa sama sekali. Posisi cash kita kuat. kita tidak pernah gagal bayar," ungkap Sofyan (ara/mkj)











































