Adapun holding BUMN migas meliputi Pertamina sebagai induk dan meliputi Perusahaan Gas Negara (PGN), sedangkan holding BUMN tambang, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) sebagai induk, dan beranggotakan PT Bukit Asam (Persero) Tbk, PT Timah (Persero) Tbk, dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk
Selain itu, pembentukan holding di dua sektor tersebut juga sudah disosialisasikan ke masing-masing pegawai BUMN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu langkah yang dilakukan Rini untuk mempercepat pembentukan holding adalah mempersiapkan Budi Gunadi Sadikin sebagai Direktur Utama Inalum. Inalum nantinya akan menjadi induk dari holding BUMN tambang karena 100% sahamnya masih dimiliki negara.
"Budi Gunadi sadikin akan pimpin pertambangan. Oleh karena itu sudah sebagai dirut Inalum karena PT Inalum dijadikan (induk) holding tambang," kata Rini.
Pembentukan holding dilakukan untuk memperkuat perseroan sendiri. Dengan digabungnya ke dalam satu holding, diharapkan BUMN mampu memberikan kontribusi yang lebih besar kepada negara dalam hal dividen
"Tujuan holding bagaimana dapat memperkuat BUMN-BUMN kita tanpa harus membebani negara," tutur Rini.
"Pada saat sekarang batu bara melakukan penambangan sendiri, investasi sendiri. Antam hal yang sama kita harapkan sinergi ini satukan dalam alat-alat beratnya sehingga cost production menurun," tutup Rini. (ara/hns)











































