Pembangunan yang direncanakan mulai awal tahun 2018 itu ditaksir membutuhkan dana sebesar US$ 211 Juta atau setara Rp 2.858.050.000.000 (pada kurs Rp 13.550/US$).
"Iya memang sekitar US$ 211 juta dolar biaya yang kami butuhkan untuk pembangunan PLTGU Senipah di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur," ujar Direktur Keuangan PT Kertanegara Energi Perkasa Juli Oktavia dalam acara press conference siang ini di The Building Energy, Jakarta (9/10/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, perusahaan sudah mengoperasikan PLTGU Senipah dengan kapasitas 82 MW. Dengan adanya pengembangan ini, PLTGU Senipah bakal memiliki kapasitas produksi listrik yang lebih besar mencapai 117 MW.
Perlu diketahui, bahwa biaya yang dibutuhkan memang didapat setelah mencapai Financial Close pada 22 September 2017 lalu. Juli menambahkan financial close ini merupakan langkah awal dimulainya proses konstruksi pengembangan PLTGU Senipah dari 82 MW menjadi 117 MW.
Adapun sumber pembiayaan proyek pengembangan ini akan dipenuhi dari pinjaman sindikasi yang dipimpin Bank Negara Indonesia (BNI).
"Proyek IPP PLTGU Senipah saat ini dibiayai oleh Bank BNI sebagai mandated lead arranger and book runner, yang direncanakan akan bersindikasi dengan Bank BRI," tandasnya.
Sebagai tambahan, PT Kartanegara Energi Perkasa (KEP) adalah anak perusahaan dari PT Toba Sejahtra yang bergerak di bidang kelistrikan.
PT Toba Sejahtra sendiri adalah sebuah group perusahaan yang didirikan pada tahun 2004 oleh Luhut Pandjaitan, yang bergerak di bidang energi kelistrikan, pertambangan, migas, perkebunan, properti, dan industri. (dna/dna)











































