SPBU VIVO pertama berlokasi di Jalan Raya Cilangkap RT007/RW003 Kelurahan Cilangkap Kecamatan Cipayung Kota Administrasi Jakarta Timur. Lantas, dari mana asal SPBU VIVO
"Asal perusahaan dari Belanda, kantor pusat di Swiss. Ini perusahaan dari Belanda, kita berasal dari Vivo grup," kata Corporate Communication Vivo Energy Indonesia Maldi Al Jufrie di SPBU Vivo Cilangkap, Jakarta, Senin (23/10/2017).
Sebelumnya, SPBU VIVO sempat beroperasi namun berhenti karena izin administrasinya tidak sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah, yaitu nama operator, PT Nusantara Energy Plant Indonesia (NEPI) tak sesuai nama SPBU, sehingga belum bisa mendapat izin sebagai penyalur BBM
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perubahan nama tersebut, Maldi mengatakan, telah disampaikan juga kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). VIVO juga telah mengantongi izin prinsip perubahan penanamn modal asing dengan nomor 3859/1/IP-PB/PMA/2017.
SPBU VIVO saat ini telah memenuhi syarat administrasi yang ditetapkan oleh pemerintah melalui Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM, yakni mengubah nama sesuai dengan nama SPBU, serta logo sesuai SPBU.
Mengenai harga, Maldi mengatakan SPBU Vivo menyediakan 3 jenis BBM mulai dari Ron 88 yang dibanderol Rp 6.550 per liter, Ron 90 dengan harga Rp 7.500 per liter, dan Ron 92 dengan harga Rp 8.250 per liter, ketiga jenis BBM itu diberi nama Revvo.
Dirinya mengungkapkan, dengan harga jual 3 jenis BBM yang tidak tinggi diharapkan menjadi salah satu daya pikat masyarakat untuk membeli, apalagi dengan harga tersebut PT Vivo Energy Indonesia sudah mendapatkan untung.
"Selama kita menetapkan harga, saya menjual untung, kita yakin namanya bensin pasti dibutuhkan, spek sama kita akan membantu rakyat mendeliver dengan migas yang terjangkau," terang Maldi. (dna/dna)