"Enggak, kan belum ada keputusan. Mudah-mudahan kan turun," jelas Andy di Gandaria City, Jakarta Selatan, Minggu (29/10/2017).
Penurunan TDL bisa saja terjadi jika pemerintah mengatur harga bahan bakar primer yang digunakan untuk pembangkit listrik. Sehingga, TDL bisa tetap stabil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) saat ini juga tengah dikebut. Sehingga diharapkan permintaan (demand) bisa tercukupi dengan ketersediaan (supply) listrik yang ada.
"Karena listrik itu kaya ada dan tiada bisa dirasa dan tidak dirasa. Makanya kita kembangkan biar ada perubahan jadi menciptakan demand. Kalau demand cukup baik maka harga turun," tutur Andy.
Andy mengatakan, konsumsi listrik di Indonesia per kapita per tahunnya sekitar 930 kilowatt. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan Singapura yang mencapai 8.000 kilowatt per kapita per tahun.
"Singapura 8 kali lho dari pada konsumsi kita. Malaysia aja 4 kali," tutup Andy. (ara/mkj)











































