Cerita Jonan Bikin Harga Listrik Energi Arus Laut di Larantuka Murah

Cerita Jonan Bikin Harga Listrik Energi Arus Laut di Larantuka Murah

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Senin, 30 Okt 2017 14:19 WIB
Foto: Muhammad Idris/detikFinance
Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan, berbagi kisahnya soal pembangunan pembangkit listrik tenaga arus laut di Selat Larantuka, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Lebih dari sebulan lalu, Gubernur NTT Frans, Lebu Raya, menemui Jonan bersama dengan pengusaha pengembang Energi Baru Terbarukan (EBT) dari Belanda.

Dalam kesempatan tersebut, ditawarkan harga listrik dari pembangkit tersebut US$ 20 sen per kilo Watt hour (kWh). Jonan pun tidak menyetujui, karena dinilai kurang terjangkau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Enam minggu lalu diusulkan pembangkit listrik arus laut di Selat Larantuka US$ 20 sen per kWh itu 20 megawatt (MW). Saya bilang Pak Gubernur (NTT) Bapak silakan minum, sampai jumpa di lain waktu, dipikir lagi saja," ujar Jonan di Peringatan Hari Listrik Nasional ke-72 di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2017).

Berselang beberapa hari, mereka kembali menyambangi Jonan di kantornya. Mereka menawarkan harga yang lebih murah.

"US$ 7,19 sen per kWh. Oke kalau US$ 7,19 sen saya enggak tawar untuk Selat Larantuka," ujar Jonan.

Jonan menambahkan, kemungkinan di tempat tersebut sekaligus dibangun jembatan sebagai akses jalan orang dan kendaraan.

"Kalau pakai jembatannya mungkin Rp 1 triliun tapi pakai APBD atau dimasukan di cost. Pak Gubernur enggak berani telepon saya. Kalau dimasukan di cost jembatan bisa untuk jalan raya," tutur Jonan. (ara/wdl)

Hide Ads