Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam, mengatakan pihaknya telah mengajukan proposal ke pemerintah untuk bisa mengambil enam wilayah kerja (WK) tersebut.
"WK Terminasi, belum ada perubahan status. Ada 6 WK kita sudah sampaikan proposal. Karena tim kita sudah mengkaji komersialnya, keekonomiannya bahwa enam WK itu keekonomiannya bagus. Kita sudah menyampaikan proposal kalau kita mengelola itu seperti apa," katanya dalam paparan kinerja Pertamina di Jakarta, Kamis (2/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau posisi sekarang seperti apa, ya kita menunggu dari pemerintah kapan kita bisa mendiskusikan usulan kita seperti apa," jelasnya.
Untuk dua blok lainnya, Syamsu mengatakan, Pertamina masih perlu melakukan kajian lebih lanjut. Pasalnya, dua blok tersebut adalah lapangan migas unitisasi.
"Yang dua, Attaka dan East Kalimantan itu kan unitisasi, kita minta waktu tambahan tiga bulan untuk evaluasi. Karena di Eastkal ada beban ASR yang cukup besar sehingga hit keekonomian kita. Ini posisinya seperti itu," pungkasnya.
Diketahui, sebanyak 8 blok terminasi yang sempat dikelola perusahaan asing akan dikelola PT Pertamina (Persero). Delapan blok terminasi yang diserahkan pada Pertamina itu adalah Blok Tuban, Blok Ogan Komering, Blok Sanga-Sanga, Blok South East Sumatera (SES), Blok NSO, Blok B, Blok Tengah, dan Blok East Kalimantan. (hns/hns)











































