Dalam pidatonya Jonan sempat menjelaskan terkait rencana pemerintah untuk menerangi seluruh wilayah di Indonesia melalui mega proyek pembangkit listrik 35.000 MW. Proyek tersebut penting untuk meningkatkan rasio elektrifikasi.
"Penting untuk pemerataan pelayanan listrik. Rasio elektrifikasi saat ini 93%. Program kita di 2019 97%, tapi Pak Presiden ingin kalau bisa 100%," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (7/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jonan juga mencatat bahwa saat ini masih ada 2.500 desa yang belum menikmati listrik. Dalam sisa 2 tahun pemerintahan saat ini, ditargetkan 2.500 desa bakal terlistriki.
"Ya paling tidak lampu nyala. Karena bayangkan 2.500 desa itu banyak sekali," tambahnya.
Tugas tersebut diakuinya cukup berat, untuk itu butuh juga peran dari sektor swasta untuk membantu menerangi desa-desa tersebut.
Bahkan Jonan sempat menawarkan ke teman kampusnya yang merupakan Direktur Utama PT Humpus Intermoda Transportasi Tbk, Theo Lekatompessy untuk ikut menerangi desa-desa di Maluku.
"Yang asal Pulau Seram siapa? Atau yang dari Maluku siapa? Pak Theo ya, Pak Theo daripada bisnis terus, Maluku banyak loh yang enggak ada listriknya. Nah ikut saya," tuturnya. (hns/hns)











































