Saat ini, cadangan yang tersisa atau total remaining reserve untuk minyak dan kondensat sebesar 57 juta barel minyak (million barrel oil/MMbo) dan gas sebesar 4,9 triliun standar kaki kubik (trillion standard cubic feet/tscf).
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Bambang Manumayoso dalam jumpa pers di salah satu restoran, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produksi minyak bumi di tahun depan pun ditargetkan mencapai 48.000 barel per hari. Sedangkan produksi gas ditargetkan sebesar 1.100 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMSCFD).
"2018 48.000 barel dan 1.100 MMSCFD. Kelihatannya kita akan tambah lagi kita harus ngebor sumur sebanyak mungkin," kata Bambang.
Produksi gas di 2019 pun ditargetkan mencapai 1.207 MMSCFD dan di 2020 menjadi 1.268 MMSCFD. Sedangkan produksi minyak bumi juga ditargetkan bertambah seiring dilakukannya pengeboran sumur.
Di tahun mendatang, perseroan mengalokasikan biaya investasi dan operasi Blok Mahakam sebesar US$ 1,8 miliar. Seluruh dana tersebut akan didapat dari kas internal perusahaan.
"Dari sisi investasi US$ 700 juta dan anggaran biaya operasi (ABO) US$ 1-1,1 juta," tutur Bambang. (ara/dna)











































