PLN Bakal Ekspor Listrik ke Malaysia

PLN Bakal Ekspor Listrik ke Malaysia

Fadhly Fauzi Rachman - detikFinance
Rabu, 15 Nov 2017 19:57 WIB
PLN Bakal Ekspor Listrik ke Malaysia
Foto: Dok. Humas PLN.
Jakarta - PT PLN (Persero) akan memasok listrik ke Sabah, Malaysia, hingga 300 Megawatt (MW). Rencana itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan PLN dengan dua perusahaan listrik Malaysia, yakni Tenaga Nasional Berhad (TNB) dan Sabah Electricity Sdn. Bhd. (SESB).

Penandatangan yang dilakukan di Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan, itu terkait dengan pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan kapasitas 2 x 200 MW di Provinsi Kalimantan Utara atau Provinsi Kalimantan Timur, jaringan interkoneksi Kalimantan-Sabah dan Penyediaan Tenaga Listrik Lintas Negara, Rabu (15/11/2017).

Penandatanganan MoU tersebut ditujukan untuk pembangunan PLTU dan untuk memanfaatkan sumber batu bara yang melimpah di Kalimantan, serta mengirim tenaga listrik sampai dengan 300 MW dari Kalimantan ke Sabah. Ini dalam rencana jangka panjang pengembangan daya optimal untuk Sabah dan Kalimantan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, proyek ini juga sebagai bagian dari rencana interkoneksi daya trans-Borneo yang penyaluran tenaga listriknya difasilitasi oleh jaringan interkoneksi Kalimantan-Sabah. Hal ini sesuai dengan skema Penyediaan Tenaga Listrik Lintas Negara, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2012 tentang Jual Beli Tenaga Listrik Lintas Negara, yang dimulai pada 2021, atau tanggal yang ditentukan kemudian. Proyek ini diharapkan dapat mewujudkan pembangunan proyek PLTU yang akan meningkatkan kestabilan sistem kelistrikan Kalimantan-Sabah

"Ini merupakan langkah sangat strategik dan bagian dari ASEAN Grid, khususnya Kalimantan ke Sabah. Kalimantan ada banyak sumber daya energi yang dapat dimanfaatkan. Semoga MoU ini menjadi awal dan terus berlanjut bagi Indonesia-Malaysia serta dapat memberikan benefit bagi TNB, SESB, dan PLN. Proyek ini jika dilihat secara cermat mendatangkan keuntungan secara bisnis. Mudah-mudahan dalam waktu yang cepat bisa kita sepakati langkah-langkahnya," ujar Direktur Utama PLN, Sofyan Basir, dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Rabu (15/11/2017).

Kerja sama antara dua negara ini bermula dari pertemuan BIMP-EAGA pada 26 Juli 2017 di Bintulu, Sarawak tentang program Asian Grid, khususnya rencana Kalimantan-Sabah Cross Border Interconnection.

"Kerja sama ini adalah proyek bersejarah. Kami sama-sama berdoa agar proyek ini dapat direalisasikan. Proyek ini menyatukan hubungan Indonesia-Malaysia dan membuka peluang kerja sama antara kedua negara," kata Presiden Direktur TNB, Datuk Seri Ir. Azman Mohd.

Nantinya, PLN, TNB, dan SESB akan bekerjasama dan berkolaborasi untuk melakukan studi kelayakan pelaksanaan proyek, di antaranya studi sistem, teknologi, tambang batu bara, model bisnis, isu lintas negara, dan lainnya. Setelah studi kelayakan proyek dilakukan dan proyek dinyatakan layak, maka kerja sama ini akan ditingkatkan dalam bentuk Definitive Agreement (PPA atau PEA atau model kontrak yang lain). (wdl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads