Manager Media & Communications Medco E&P Indonesia Leony Lervyn mengungkapkan hal tersebut di acara "Dialog Dinamika Industri Hulu Migas dan Transformasi Bisnis Media", Selasa (28/11), di Palembang, Sumatera Selatan.
Pada semester pertama 2017, produksi migas Medco E&P hampir mencapai 90 MBOEPD. Sementara pada semester yang sama tahun sebelumnya hanya mencapai 64 MBOEPD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Medco E&P Indonesia, di bawah pengawasan dan pembinaan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) juga terus mengoptimalisasi lapangan-lapangan tuanya dengan berbagai inovasi di bidang teknologi migas serta pengendalian biaya aset lapangan, seperti di Blok Rimau, South Sumatra, dan Lematang," tambahnya.
Dijelaskan Leony, semua aktivitas operasi tetap berpegang pada prinsip cost efficiency tanpa menomorduakan aspek keselamatan. Perusahaan juga berhasil mempertahankan biaya produksi per barel di bawah US$10/BOE.
Pada kesempatan yang sama, General Manager PT Medco E&P Indonesia West Asset, Herman Fauzi, menerangkan bahwa Program Pemberdayaan Masyarakat Medco E&P Indonesia West Area juga terus dilaksanakan, dengan tujuan tumbuh dan berkembang bersama masyarakat.
Hal ini diimplementasikan dengan melakukan berbagai program pemberdayaan, seperti Budi Daya Karet Organik di empat kabupaten, padi SRI Organik di lima kabupaten, tanaman obat organik di empat kabupaten. Program lain yang mulai dijalankan adalah budi daya jamur merang dan lebah madu.
![]() |