Dengan demikian, pasokan listrik di wilayah Banten mengalami surplus sebesar 1.567 MW. Dari surplusnya listrik di wilayah tersebut, PLN pun memasok untuk industri di wilayah Banten dengan total daya 70 Mega Volt Ampere (MVA).
Hal itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama dan Surat Perjanjian Jual-Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) Antara PLN dengan pelanggan bisnis dan industri. Penandatanganan perjanjian jual beli listrik dilakukan di The Springs Club, Summarecon Gading Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (29/11/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bahwa kami siap melistriki seluruh Banten, dengan pasokan yang cukup dan layanan yang prima. Kesiapan pasokan di Banten sekitar 5.100 MW, pemakaian beban puncak 3.100 MW, jadi ada surplus 1.600 MW, ini jamiman bahwa pengembangan di Banten terbuka dan terjamin listriknya," ungkap General Manager PLN Distribusi Banten, R. Rawan Insani, dalam sambutannya di lokasi.
Selain penandatanganan jual-beli tenaga listrik, PLN distribusi Banten juga melakukan perjanjian kerja sama dengan Dinas Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Banten terkait dengan listrik pedesaan. Selain itu ada juga penandatanganan MoU untuk 6 perusahaan dengan total daya 730 MVA.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN, Haryanto WS, mengatakan kesiapan pasokan listrik di wilayah Banten didorong dari program 35.000 MW yang sedang dikerjakan.
"PLN saat ini sedang kerja keras untuk melaksanalan tugas pemerintah pembangunan program kelistrikan 35.000 MW. Program 35.000 MW sudah mulai dirasakan hasilnya, dan ini berdampak pada hasil yang positif bagi pertumbuhan ekonomi di masyarakat," katanya. (hns/hns)