Berkenaan dengan itu, Sofyan sampai meninjau perusahaan penyedia infrastruktur listrik dari China Dongfang Huansheng Photovoltaic (PV).
"Terkait ke China, kami melihat energi terbaru dan terbarukan untuk melihat pabriknya secara langsung," ujar Sofyan di Dongfang Huansheng Photovoltaic di Jiangsu, China, Selasa (5/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sofyan mengajak Rektor ITB Kadarsah Suryadi, Rektor ITS Joni Hermana, Rektor IPB terpilih Arif Satria, Rektor Universitas Udayana Anak Agung Raka Sudewi, perwakilan Rektor UI Bambang Wibawarta, dan perwakilan dari Undip serta UGM.
Selain itu anggota Dewan Energi Nasional Tumiran dan pakar manajemen dan ekonomi bisnis UGM Fahmy Radhi.
Sofyan juga bertanya mengenai masalah-masalah teknis dan keuangan.
"Semoga kita bisa dapat yang terbaik dan harga termurah nanti (saat) ditawarkan oleh kontraktor untuk panel surya," ucap mantan Dirut BRI ini.
Sofyan menuturkan, kunjungan ini ingin mengetahui masalah teknik dan keuangan pabrik panel surya di Dongfang. Sofyan menambahkan, energi terbarukan di Indonesia kini sudah mencapai 12 persen dari total kebutuhan energi. Nantinya akan meningkat menjadi 23 persen pada 2026.
Sofyan mengungkapkan, panel surya sudah banyak di Cirata, Jabar. Ada juga panel surya yang diinstal di beberapa bendungan-bendungan besar, rata-rata 300-400 Megawatt untuk tahun depan.
COO Dongfang Huansheng, Han Zhiqiao menyambut baik kedatangan Sofyan. Pihak Dongfan juga sudah 3 kali datang ke PLN.
Setelah ditunjukkan profil perusahaan dan diskusi, dilanjutkan dengan kunjungan ke pabrik. Pabrik itu menghasilkan panel surya.
Dongfang Huansheng PV didirikan tahun 1984 dan milik pemerintah China. Produk perusahaan tersebut yakni pembangkit listrik manufaktur. (dna/dna)