Guna menyukseskan operasi pasar, pihak Pertamina pun menghimbau agar masyarakat yang masuk dalam kalangan mampu tidak menggunakan Elpiji 3 kg. Sebab Elpiji 3 kg adalah produk gas bersubsidi yang kuotanya dibatasi oleh pemerintah.
"Sesuai tulisan yang ada pada tabung, LPG 3 kg sesungguhnya hanya untuk masyarakat tidak mampu. Makanya kami berharap masyarakat yang mampu, apalagi bisnis yang sudah maju, agar tidak menggunakan LPG 3 kg namun beralih ke LPG non subsidi," kata Unit Manager Communication & Relations Pertamina Jawa Bagian Barat Dian Hapsari Firasati dalam keterangan tertulis yang diterima detikFinance, Kamis (7/12/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu menyebabkan terjadinya lonjakan permintaan," tuturnya.
Pihaknya sejak Senin kemarin mengaku telah melakukan operasi pasar sejak di sejumlah wilayah seperti Kota dan Kab Bogor, Depok, Priangan Timur, Kota dan Kab Sukabumi. Selain itu penambahan pasokan juga dilakukan di beberapa daerah seperti di DKI Jakarta, Bandung, Cimahi, Sumedang dan Tangerang.
"Pantauan di sejumlah lokasi hingga ini sudah terpantau lebih kondusif. Seperti di wilayah Tambora yang sebelumnya ramai diberitakan sulit mendapat LPG 3 kg, saat ini sudah pulih kembali. Hal ini terlihat di Pangkalan di Duri Utara I, Tambora dimana hanya beberapa masyarakat yang menukarkan tabungnya," tandasnya.
Seperti diketahui, Pertamina telah melakukan operasi pasar dan penambahan pasokan secara bervariasi antara 20% hingga 60% di wilayah Jakarta, Jawa Barat dan Banten. Pihaknya pun meminta apabila masyarakat masih menemukan kesulitan atau harga yang tidak wajar, maka dapat menghubungi Pertamina Contact Center di nomor 1 500 000.
(dna/dna)