Elpiji 3 Kg Langka, Dapur Warga Tak Lagi 'Ngebul'

Elpiji 3 Kg Langka, Dapur Warga Tak Lagi 'Ngebul'

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 08 Des 2017 07:30 WIB
Elpiji 3 Kg Langka, Dapur Warga Tak Lagi Ngebul
Foto: Mochamad Solehudin
Jakarta - Elpiji 3 kilogram (kg) tiba-tiba sulit didapati. Kelangkaan ini terjadi di berbagai wilayah, tak terkecuali di Ibu Kota, Jakarta.

Kelangkaan juga menyebabkan harga Elpiji 3 kg melonjak hingga Rp 25 ribu per tabung. Padahal harga wajarnya sekitar Rp 16 ribu per tabung. Sampai-sampai ada warga yang memilih untuk memasak menggunakan kayu bakar.

Berikut rangkuman berita selengkapnya:
Sejumlah warga di desa Ampekale dan Tupabiring Kecamatan Bontoa, Maros, Sulawesi Selatan terpaksa beralih menggunakan kayu bakar sejak 2 bulan mengalami kelangkaan, dan harganya melonjak menjadi Rp 25 ribu.

Beberapa warga di Jakarta juga mengeluhkan hal yang sama. Ada pembaca detikFinance yang melaporkan bahwa di wilayah Senayan dan Kemayoran juga terjadi kelangkaan. Harganya pun melonjak hingga Rp 25 ribu per tabung.

detikFinance juga sempat mendatangi salah satu pangkalan Elpiji di Depok. Di lokasi, tampak hanya ada tumpukan tabung-tabung Elpiji kosong yang tersusun di sudut-sudut pangkalan.

"Sudah 3 hari kosong," ujar Talih, pemilik pangkalan elpiji di Depok.

Sebenarnya, sambung dia, dua hari lalu sempat ada pasokan 200 tabung elpiji dari Pertamina, namun, langsung ludes dalam hitungan jam di hari yang sama. Ini imbas dari langkanya keberadaan gas yang dikenal dengan julukan gas melon tersebut.

Kelangkaan juga terjadi di wilayah lainnya, seperti Bogor, Bandung, Boyolali, Pekalongan, Semarang dan beberapa wilayah lainnya.

Menurut Manajer Region Jawa Bagian Barat Pertamina, Sari salah satu penyebabnya, lantaran adanya peningkatan permintaan yang disebabkan adanya libur panjang pada akhir pekan kemarin, serta menyambut hari raya Natal dan Tahun Baru.

"Itu menyebabkan terjadinya lonjakan permintaan," tuturnya kepada detikFinance melalui pesan tertulis, Kamiis (7/12/2017).

Selain itu, kat Sari, saat ini masih banyak masyarakat yang seharusnya tidak berhak menggunakan Elpiji 3 kg. Hal itu membuat permintaan akan Elpiji 3 kg masih besar.

Dia juga menegaskan lonjakan harga Elpiji 3 kg lantaran ada oknum nakal yang memanfaatkan situasi. Sebab harga wajar satu tabung Elpiji 3 kg sekitar Rp 16 ribu di tingkat pengecer.

Untuk mengatasi kelangkaan tersebut, Pertamina melakukan operasi pasar di berbagai daerah. Namun untuk membeli Elpiji 3 kg dari pasokan baru itu, masyarakat harus menunjukan KTP maupun KK.

Menurut pihak Pertamina hal itu guna memastikan agar tidak ada pihak yang memanfaatkan situasi. Dikhawatirkan ada pihak yang melakukan pembelian berkali-kali sehingga penyebaran Elpiji 3 kg lewat operasi pasar itu tidak merata.

Untuk operasi pasar kali ini, Pertamina hanya menjatahkan pembelian 2 tabung untuk setiap 1 KTP. Sementara untuk harganya di wilayah Jakarta, Bogor dan Depok dibanderol Rp 16 ribu per tabung.

Penambahan pasokan bervariasi ada yang mencapai 60% lebih tinggi dibanding penyaluran normal. Di kota Bogor operasi pasar di gelar di 25 titik dengan menyalurkan sekitar 42% lebih banyak dibandingkan penyaluran normal.

Lalu di Depok pihaknya menyalurkan 24% lebih tinggi dari penyaluran normal. Lalu untuk wilayah Jakarta disalurkan 46% lebih tinggi dari rata-rata. Sementara Bandung, Cimahi dan Sumedang di salurkan 50% lebih tinggi.

Hide Ads