Untuk menuju ke Pulau Enggano, dibutuhkan waktu sekitar 6 jam menggunakan kapal cepat milik TNI AL. Sedangkan, jika menggunakan kapal reguler bisa memakan waktu 12 jam dalam sekali perjalanan.
Belum lagi keadaan cuaca yang sewaktu-waktu bisa berubah-ubah. Jika kondisi cuaca sedang tidak bersahabat, misalnya ombak tinggi dan badai di tengah laut, maka perjalanan kapal harus ditunda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perjalanan dimulai sekitar pukul 14.00 WIB dan akhirnya harus menyerah dengan alam lantaran kondisi ombak ditambah hujan yang membuat para penumpang terombang-ambing di dalam kapal. Kapal pun akhirnya menepi di Bintuhan, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu 24.00 WIB malam.
"Tantangan kita, Pertamina bisa melayani sampai 154 titik di Indonesia penuh perjuangan," kata Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik di Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu, Jumat (8/12/2017).
Pengiriman Premium dan Solar ke Pulau Enggano dilakukan sebanyak 30 kiloliter setiap bulannya. Angka ini mempertimbangkan kebutuhan konsumsi BBM masyarakat Pulau Enggano.
Erwin menambahkan, pengiriman BBM dilakukan dengan mobil tangki yang diangkut oleh kapal ke Pulau Enggano. Kapal tersebut juga hanya diperbolehkan mengangkut mobil tangki BBM tanpa penumpang lain.
"Kendalanya pengiriman BBM enggak bisa setiap saat karena kapal penumpang. Pengiriman BBM harus khusus berisi mobil tangki BBM," ujar GM Pertamina MOR II Sumbagsel Erwin Hiswanto.
Elia meminta dukungan seluruh pihak agar Pertamina bisa menyediakan BBM i pulau-pulau terluar dengan harga yang sama seperti Jawa. Sehingga, masyarakat Indonesia yang tinggal di pelosok bisa menikmati harga BBM yang sama.
Tentunya kami mohon dukungan semua stakeholder sama-sama commit nanti BBM sampai di titik terujung agen penyalur minyak dan solar (APMS), memang mereka menikmati harga rata, sama, fair," tutur Elia.
Hal ini merupakan tugas Pertamina yang tidak melulu berorientasi kepada keuntungan semata. Sedikitnya, sudah ada 37 titik BBM satu harga yang direalisasikan Pertamina sepanjang tahun ini.
"Pertamina tidak ada urusan untung rugi. Pertamina kejar keuntungan juga penugasan negara, kami commit," kata Elia. (ara/hns)