"Tahun depan kita harap bisa naik 10 persen. Kita perkirakan US$ 12 miliar," kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher saat ditemui usai seminar nasional di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (13/12/2017).
Wisnu bilang, target investasi hulu migas tersebut bakal dicapai dengan menggenjot kegiatan eksplorasi blok migas yang selama ini terus mengalami penurunan. Selain itu, kenaikan harga minyak dunia dipercaya menyumbang peningkatan kegiatan eksplorasi migas karena banyak kontraktor mengurangi jumlah pengeboran sumur.
"Dengan alasan kenaikan, kita harap juga naik eksplorasi itu," sambungnya.
Adapun realisasi investasi hulu migas hingga November lalu tercatat US$ 9 miliar dengan produksi mencapai 50 persen.
"US$ 10 miliar itu akhir tahun kita kejar lah US$ 2 miliar lagi. Kita optimistis tahun depan meningkat," pungkasnya.
Sebagai informasi, dikutip dari data SKK Migas sejak awal tahun hingga kuartal III 2017, investasi hulu migas secara keseluruhan mencapai US$ 5,57 miliar atau sekitar Rp 76 triliun atau di bawah target sebesar US$ 22,2 miliar. Rinciannya kegiatan eksplorasi sebanyak US$ 245 juta, kegiatan pengembangan sebanyak US$ 393 juta, kegiatan produksi sebanyak US$ 4,4 miliar dan kegiatan administrasi sebanyak US$ 432 juta.
(eds/zlf)











































