Dari 57 titik tersebut, sebanyak 54 titik penyalur BBM satu harga dibangun Pertamina. Lalu 3 titik sisanya dibangun AKR Korporindo.
"Target tahun ini 54 titik diresmikan, tapi saat ini sudah 57 titik. Ini berarti sudah melampaui target," kata Kepala BPH Migas Fanshurullah Asa di Desa Rendang, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali, Selasa (2/1/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk tahun ini, pemerintah menargetkan akan dibangun 54 titik penyalur BBM satu harga. Pertamina akan mendapatkan jatah penugasan di 50 titik sementara pihak swasta akan ditugaskan 4 titik.
"Memang kami menugaskan 2 badan usaha untuk melaksanakan program BBM satu harga ini, terutama untuk Solar dan Premium selama 5 tahun. Kami akan awasi pelaksanaannya," tukasnya.
Sekadar informasi, data BPH Migas menunjukkan dari 40 titik penyalur BBM satu harga yang telah beroperasi rata-rata menyalurkan Premium perbulannya mencapau 36,79 kilo liter (KL) dan solar mencapai 1,22 KL. Sementara untuk 17 titik baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada akhir tahun kemarin di Pontianak, Kalimantan Barat. (hns/hns)











































