"Dari anggaran belanja 2017 dengan pagu APBNP Rp 6,57 triliun itu, kita di ESDM meleset penyerapannya dari target 87,71% tapi SP2D nya itu 74,80%," kata Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Dari realisasi belanja kementerian di 2017 sebesar Rp 4,917 triliun, sebesar Rp 781,64 miliar dialokasikan untuk belanja pegawai atau 93,06% dari target Rp 839,95 miliar. Kemudian Rp 3,056 triliun untuk belanja barang atau 80,80% dari target Rp 3,782 triliun, dan belanja modal Rp 1,079 triliun atau 55,31% dari target Rp 1,951 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor ESDM di 2017 mencapai Rp 131,99 triliun atau 119% dari target Rp 111,26 triliun dalam APBNP 2017.
Jika dirinci, PNBP dari sektor mineral dan batu bara (minerba) Rp 40,62 triliun atau 124% dari target Rp 32,72 triliun. Kemudian PNBP migas Rp 88,56 triliun atau 116% dari target Rp 76,67 triliun.
Dari EBTKE Rp 930 miliar atau 140% dari target Rp 670 miliar. Kemudian PNBP lainnya sebesar Rp 1,88 triliun melampaui dari target Rp 1,20 triliun.
Di sepanjang 2017, rasio elektrifikasi mencapai 95,35%. Angka ini melampaui target sebesar 92,75%.
"Sampai akhir 2017 95,35%. Sebenarnya rasio elektrifikasi dibantu pembangkit-pembangkit off grid dari target 92,75%," tutur Jonan. (ara/zlf)