Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, di hadapan para pakar bidang energi, menyampaikan soal kondisi di Kabupaten Asmat terkait pasokan listrik, khususnya desa Aou di Kecamatan Pulau Tiga.
"Desa Aou, Kecamatan Pulau Tiga, Asmat. Pekerjaan saya memastikan kesetaraannya. Jika kita mencoba menjual listrik kepada mereka, kita harus memastikan harganya terjangkau," kata Jonan di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Kamis (22/2/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski berada di area terluar Indonesia, Jonan mengatakan mereka tetap bagian dari Indonesia. Maka sudah semestinya mereka mendapatkan perhatian yang sama, dalam hal ini adalah ketersediaan listrik. Energi terbarukan pun bisa diterapkan di sana, dengan catatan harganya tidak menjadi beban warga di sana.
"Inilah salah satu pengembangan kami mengenai elektrifikasi rumah disana. Jadi, penting bagi kita bahwa energi terbarukan harus terjangkau bagi orang-orang yang hidup dalam situasi seperti itu," ujarnya.
Selama ini, daerah di sana masih kesulitan akses listrik. Untuk menyediakan jaringan listrik di sana memang membutuhkan biaya tidak murah. Hal itu membuat harga listrik di sana sulit ditekan. Tapi menurut Jonan itu bukan alasan untuk menciptakan kesetaraan.
Dalam paparan tersebut, Jonan juga disaksikan oleh CEO perusahaan internasional yang satu lini usahanya di bidang kelistrikan, yakni CEO of International Power Supply (IPS) Alexander Rangelov. Jonan mengatakan, jika mereka tertarik bangun fasilitas listrik di Papua, maka harganya harus terjangkau.
"Tarif listrik harus terjangkau. Jika IPS ingin mengembangkan disini pastikan terjangkau. Tapi, orang yang tinggal di sini merupakan tantangan besar," sebutnya. (eds/eds)











































