Direktur Eksplorasi PHE Abdul Mutalib Masdar merincikan, dalam RKAP target produksi gas adalah 768,5 MMSCFD, namun realisasinya 723,5 MMSCFD. Hal disebabkan menurunnya serapan gas yang diproduksi.
"Produksi, soal gas, ini (target) 768, realisasinya 723. Beberapa lapangan kita serapannya juga berkurang. Lapangan backbone kita memang ada penurunan produksi. Beberapa produksi gas kita serapannya tidak maksimal," katanya di di PHE Tower, Jakarta Selatan, Jumat (23/3/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: RI akan Kelebihan 3,2 Juta Ton LNG Tahun Ini |
Rendahnya serapan gas tersebut, kata dia dikarenakan buyer yang terbatas. Sementara, gas yang diproduksi harus segera diserap oleh buyer. Beda dengan minyak yang bisa ditampung cukup lama untuk kemudian diserap.
"Kalau gas harus ada yang beli. Jadi, principal, ada potential buyer kita yang terbatas. Yang paling besarnya itu serapan buyernya," tambah dia.
Namun untuk diketahui, tahun ini PHE memproyeksikan produksi gas 771,07 MMSCFD, sementara lifting gas 589 MMSCFD.
Sementara untuk produksi minyak pada 2017 berhasil naik menjadi 69,3 ribu barel per hari (BPH) dari proyeksi 64,5 ribu BPH pada 2017. Pencapaian produksi ini juga lebih baik dibandingkan 2016 yang tercatat 62,588 ribu BPH.