"Dari semua hasil evaluasi yang dilakukan Kaltara ternyata yang paling siap untuk ditanam investasi di bidang PLTA, China ya, total US$ 17 miliar," ujar Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie, di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Senin (16/4/2018).
Irianto menjelaskan, potensi PLTA di Kaltara bisa mencapai 11.000 megawatt. Dengan potensi tersebut sungai di Kaltara dapat memberikan kontribusi listrik ke negara, industri dan pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Pembangunan PLTA Terbesar RI Segera Dikebut |
"Ini proses sudah bertahun-tahun dari tahun 2010. Kendala yang terbesar itu pembiayaan. Sungai di Kaltara itu potensinya bisa 11.000 megawat," kata dia.
Kehadiran investasi tersebut akan mendongkrak pertumbuhan industri hingga penciptaan lapangan kerja, yang ujungnya memicu pertumbuhan ekonomi.
"Menko (Menko Kemaritiman) mengarahkan jangan banyak bicara lagi kita banyak aksi. Kemudian kita harapkan invstor- investor ini terbuka, transparan," tutur Irianto.
Baca juga: 20.000 MW Pembangkit Listrik Beroperasi 2019 |
Irianto menambahkan khusus untuk pembangunan PLTA ini kata Irianto merypakan gabungan antara perusahaan asing dan juga lokal.
"Bentuknya join venture semua, diharapkan tahun ini sudah mulai satu proyek yang di Sungai Kayan," terang Irianto. (hns/hns)