Jonan Sebut Pertamina Boleh Jual Pertalite Harga Pasar, Asal...

Jonan Sebut Pertamina Boleh Jual Pertalite Harga Pasar, Asal...

Angga Aliya ZRF - detikFinance
Rabu, 09 Mei 2018 07:12 WIB
Jonan Sebut Pertamina Boleh Jual Pertalite Harga Pasar, Asal...
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) meminta PT Pertamina (Persero) melaporkan rencana perubahan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax cs sebelum diterapkan ke pasar.

Mengapa harga bensin non subsidi itu harus dilaporkan ke pemerintah, kan bukan barang subsidi yang biasa mengikuti harga pasar?

Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan Pertamina boleh saja menjual Pertalite cs dengan harga pasar, tapi ada syaratnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertamina kalau mau jual Pertalite harga pasar tidak apa-apa, saya tidak akan kendalikan, tapi (BBM) Premiumnya harus tersedia, sehingga orang punya pilihan. Kalau tidak ada pilihan itu tidak fair," kata Jonan kepada detikFinance di kantornya, Selasa (8/5/2018).

Jonan menambahkan, pemerintah terpaksa mengatur harga Pertalite cs karena selama ini Premium langka di SPBU. Akibatnya, masyarakat terpaksa membeli Pertalite cs yang harganya lebih mahal dari Premium.

"Tidak boleh hanya tersedia Pertalite, karena daya beli masyarakat belum seluruhnya mampu beli Pertalite. Masyarakat beli Pertalite terpaksa karena Premiumnya tidak ada," ujar Jonan.

Mantan Menteri Perhubungan itu juga memastikan Pertamina tidak akan rugi dengan menyediakan Premium di seluruh Indonesia. Caranya dengan memberikan tambahan subsidi.


"Caranya begini, kita cari subsidi atau pakai cara yang lebih kreatif lagi, jual Pertalite pakai undian berhadiah. Pasti akan banyak orang yang pindah beli Pertalite kalau ada hadiahnya," ucapnya.

Perusahaan migas pelat merah itu, kata Jonan, sudah menyatakan sanggup untuk menyediakan Premium di seluruh Indonesia. Jonan pun tak ragu untuk memberikan sanksi ke Pertamina kalau ternyata Premium masih langka.

"Pertamina sanggup. Kalau ternyata masih langka nanti kita beri sanksi. Sanksinya apa? Sudah disiapkan," katanya.

(ang/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads