Kardaya juga menuturkan, Premium sendiri kualitasnya kurang baik dibandingkan dengan bahan bakar lain seperti Pertalite dan Pertamax.
"Mengenai subsidi Premium, sekali lagi bagi rakyat itu bukan Premiumnya tapi harga. Kita tahu bahwa Premium itu memang lebih meracuni jauh di bandingkan yang Pertamax," kata dia di Komisi VII Jakarta, seperti ditulis Rabu (6/6/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan, jika perlu pemerintah memberi subsidi pada BBM yang memiliki kualitas lebih bagus, sehingga masyarakat beralih dari Premium.
"Kalau mau subsidi jangan tanggung-tanggung, subsidi yang barangnya bagus, kalaupun Pertalite dikasih harga Premium," ujarnya.
Dengan begitu, dia mengatakan, masyarakat tidak mengalami gangguan kesehatan. Kemudian, klaim BPJS Kesehatan tidak menumpuk.
Menanggapi itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mengatakan, hal itu merupakan gagasan yang bagus. Dia setuju untuk membahas hal tersebut jika Komisi VII DPR RI turut berupaya mengubah subsidi.
"Jadi saya kira ide bagus sekali, kalau kita pembahasan setelah 16 Agustus, RDP, silahkan Komisi VII ada upaya untuk mengubah yang disubsidi. Misalnya Pertamax ya monggo, kita hitung lagi, nanti yang lain dihapus. Betul sekali masyarakat itu yang penting harga BBM terjangkau," ujarnya. (ara/ara)











































