Setelah kesepakatan itu, muncul banyak pertanyaan di publik. Ada yang bilang kesepakatan itu tidak mengikat dan masih bisa batal. Lalu setelah pembelian saham Freeport ini apa untungnya buat Indonesia?
Ada juga yang menuduh kalau harga pembelian 51% saham Freeport itu terlalu mahal. Belum lagi ada yang bertanya-tanya mengapa harus beli participating interest Rio Tinto di Freeport sebelum membeli sahamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikFinance pun menemui Direktur Utama Inalum, Budi Gunadi Sadikin (BGS), di kantornya di kawasan SCBD, Rabu (18/7/2018) kemarin.
Dalam perbincangan sore itu BGS menjelaskan dengan detail mengenai pertanyaan-pertanyaan yang beredar di masyarakat.
Seperti apa perbincangan mantan dirut Bank Mandiri itu dengan detikFinance? Saksikan acara Blak-blakan Dirut Inalum: Rp 55 Triliun Demi Rebut Freeport pukul 15.00 WIB. Jangan sampai dilewatkan.