Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno selaku pemegang saham mengaku mendorong Pertamina untuk ikut merebut Blok Rokan. Sebab dia memandang blok migas terbesar se-Indonesia bisa memberikan dampak positif bagi bisnis Pertamina ke depan.
"Kami sebagai pemegang saham sudah berbicara dengan Pertamina, saya anggap bahwa blok ini adalah blok yang sangat bagus. Jadi supaya Pertamina menghitung dengan detail," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (31/7/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rini pun berharap, Pertamina bisa memenangkan tender tersebut. Dia juga yakin apa yang ditawarkan Pertamina dalam proposal yang diajukan cukup kompetitif.
"Pertamina ikut bidding, Insya Allah bisa menang. Saya meyakini bahwa kita memberikan bidding yang kompetitif. Kemarin laporannya bahwa mereka sudah hitung, dan mereka yakin bisa kasih bidding yang kompetitif," ujarnya.
Perlu diketahui, Indonesia sendiri memiliki dua lapangan minyak raksasa di Blok Rokan, Riau. Kedua lapangan itu adalah Minas dan Duri. Lapangan Minas yang telah memproduksi minyak hingga 4,5 miliar barel minyak sejak mulai berproduksi pada 1970-an adalah lapangan minyak terbesar di Asia Tenggara.
Pada masa jayanya, produksi minyak Lapangan Minas pernah menembus angka 1 juta barel per hari (bph). Sekarang lapangan tua ini masih bisa menghasilkan minyak sekitar 45.000 bph.
'Saudara' Lapangan Minas, yaitu Lapangan Duri, juga salah satu lapangan minyak terbesar yang pernah ditemukan di kawasan Asia Tenggara. Lapangan ini menghasilkan minyak mentah unik yang dikenal dengan nama Duri Crude.
Blok Rokan yang memiliki luas wilayah 6.264 km2 pada 2016 lalu masih mampu menghasilkan minyak hingga 256.000 bph, hampir sepertiga dari total produksi minyak nasional saat ini. Chevron sudah memegang kontrak Blok Rokan sejak 1971 atau 50 tahun lalu
Saksikan juga video 'Pertamina Rombak Jajaran Direksi':
(ara/ara)











































