Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto menerangkan, para investor khawatir kasus 'lumpur Lapindo' terulang lagi. Sehingga, hanya Lapindo mengajukan diri.
"Yang lain nggak ngajukan, takut. Yang lain takut nanti blow out lagi, ribut kaya gitu. Lapindo satu-satunya yang terimakasih mau lanjutkan. Yang lain nggak berani karena kasus lumpur Lapindo," kata dia di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (3/8/2018).
Baca juga: Lapindo Garap Lagi Blok Brantas 20 Tahun |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi kan sekarang udah aman, sudah ngebor lagi, udah kerja lagi, nggak ada kecelakaan lagi. Sayang kan ada produksi buat masyarakat situ ada jargas, penerimaan negara, safe kan, sudah aman," ungkapnya.
Dia juga menambahkan, masyarakat telah menerima blok tersebut untuk dikelola. Sebab itu, pemerintah kembali memberikan izin. "Enggak (ditolak masyarakat), udah, kalau nggak kita nggak approve lah, kan kita minta approve dari pemerintah daerah sana juga," katanya.
Sebagai tambahan, kontraktor blok ini antara lain Lapindo Brantas Inc, PT Prakarsa Brantas, dan PT Minarak Brantas Gas. Lapindo Brantas Inc mengambil porsi 50%, Prakarsa Brantas 32%, dan Minarak Brantas Gas 18%. Lapindo Brantas Inc akan bertindak sebagai kontraktor sekaligus operator. (dna/dna)