Presiden Direktur Lapindo Brantas Inc Faruq Adi Nugraho mengatakan, dengan kontrak tersebut pihaknya akan mendorong produksi gas di Blok Brantas. Saat ini, kata dia, produksinya 20 hingga 25 million standard cubic feet per day (MMSCD). Dia menambahkan, produksinya akan terus naik sampai 30-35 MMSCFD di akhir tahun.
"Saat ini produksi kita di kisaran 20-25. Target kami akhir tahun ini meningkat di 30-35," kata dia di Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (3/8/2018).
Selanjutnya, produksi gas itu akan naik menjadi 100 MMSCFD pada tahun 2022-2023. Lima tahun sejak perpanjangan kontrak, produksi gas akan dipacu hingga 150 MMSCFD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, pada kontrak ini pemerintah menerima bonus tanda tangan sebanyak US$ 1 juta atau setara Rp 13,4 miliar. Kemudian, komitmen kerja pasti 5 tahun pertama US$ 115 juta atau Rp 1,5 triliun.
"Dapat kami laporkan bahwa komitmen pasti US$ 115 juta akan dilakukan ekplorasi WK Lapindo Bratas yang belum sempat dilakukan seismik pengeboran terutama di daerah offshore," kata Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto. (dna/dna)