Program ini terjalin melalui Perjanjian Kerja Sama yang ditandatangani antara Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin, Direktur SDM dan Umum PGN Desima Equalita Siahaan, Direktur Jaringan dan Layanan Keuangan Pos Indonesia Ihwan Sutardiyantai, dan Direktur Utama Perum Percetakan Negara Djakfarudin Junus di Kementerian BUMN beberapa waktu lalu.
"Sebagai BUMN, para pihak sepakat untuk melakukan kerja sama sebagai upaya untuk menjamin terlaksananya penyambungan listrik untuk masyarakat tidak mampu dengan waktu yang tidak terlalu lama dan dengan biaya penyambungan didanai dari Dana Program BUMN Hadir untuk Negeri oleh PGN," kata Sekretaris Perusahaan PGN, Rachmat Hutama melalui keterangan tertulisnya, Rabu (8/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sejalan dengan slogan BUMN Hadir untuk Negeri, Kementerian BUMN menugaskan BUMN untuk berkontribusi melistriki wilayah masing-masing berdasarkan penetapan dari Kementerian BUMN," ujar Rachmat.
Merujuk Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor S-810/MBU/S/08/2018 tanggal 6 Agustus 2018, PGN mendapat penugasan untuk melistriki wilayah Kabupaten Bogor dan Kota Bogor.
"Dengan target sejumlah 2.000 satuan sambungan dengan tarif RT 1 dan daya tersambung 450 VA," ujar Rachmat.
Dalam kerjasama ini, selain pembiayaan dari PGN, masing-masing BUMN sudah mendapat porsi tanggung jawabnya masing-masing. PLN selaku Pihak Pertama dalam hal ini, bertugas untuk menyampaikan daftar kepala keluarga yang diusulkan mendapatkan bantuan dan melakukan penyambungan serta menyalurkan tenaga listrik dengan tarif RT1 untuk daya 450 VA.
PT Pos Indonesia selaku Pihak Ketiga dalam hal ini, bertugas menyediakan layanan escrow account/rekening penampung untuk menerima dana program BUMN Hadir untuk Negeri, untuk kemudian digunakan sebagai pembayaran biaya pemasangan instalasi dan biaya SLO.
Sementara itu, Perum Percetakan Negara berperan untuk memproduksi dan melakukan pengiriman paket acrylic dan sertifikat untuk masyarakat tidak mampu sesuai spesifikasi dan jumlah berdasarkan perjanjian.
Saksikan juga video 'Nasib Subsidi Listrik yang Bebani Negara':
(idr/ara)











































