Mengutip bahan RAPBN 2019, Kamis (16/8/2018), anggaran subsidi energi Rp 156,5 triliun terdiri dari subsidi BBM dan elpiji gas 3 kilogram (kg) sebesar Rp 100,1 triliun.
Alokasi itu merupakan perbaikan penyaluran untuk ketepatan sasaran, subsidi solar Rp 2.000 per liter. Adapun volumenya untuk Solar 14,5 juta kiloliter (KL), minyak tanah 610 ribu KL, dan elpiji 3 kg 6.978 juta kg.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan alokasi subsidi non subsidi di 2019, Jokowi menganggarkan Rp 64,3 triliun atau turun tipis jika dibandingkan alokasi pada 2018 yang sebesar Rp 64,7 triliun.
Subsidi non energi ini terdiri untuk subsidi pupuk sebesar Rp 29,5 triliun, PSO sebesar Rp 6,8 triliun, dan subsidi bunga kredit program sebesar Rp 16,7 triliun.
Jika ditotal, maka anggaran subsidi pada RAPBN tahun anggaran 2019 sebesar Rp 220,9 triliun atau turun 3,2% dibandingkan tahun 2018 yang sebesar Rp 228,1 triliun. (hek/fdl)