Terpilihnya Nicke tampaknya sudah tidak terlalu mengejutkan. Pasalnya dalam empat bulan terakhir Nicke ditunjuk sebagai PLT Dirut Pertamina setelah beberapa jajaran direksi diberhentikan pada pertengahan tahun 2017. Nicke juga kerap kali disebut dalam bursa calon Direktur Utama Pertamina.
Tugas yang diamanatkan Presiden Joko Widodo melalui Menteri BUMN Rini Soemarno cukup berat. Beberapa diantaranya yaitu bertujuan untuk mengurangi impor minyak fosil mentah. Beberapa Direktur Utama Pertamina sebelumnya beberapa kali tidak bisa memenuhi target dari amanat yang diberikan. Sampai-sampai jarang ada Dirut Pertamina yang menjabat sampai lima tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagaimana rekam jejak Nicke sebelum menjadi Dirut Pertamina? Strategi apa yang akan dilakukan untuk menggenjot produksi untuk mengurangi impor minyak? serta apakah layak Nicke menjadi Dirut Pertamina?
Berikut berita selengkapnya :
1. Jadi Srikandi Kedua yang Pimpin Pertamina
Foto: Andhika Prasetia/detikcom
|
Dalam catatan detikFinance, wanita pertama yang menjadi Dirut Pertamina ialah Karen Agustiawan. Dia menjabat pada tahun 2009. Sebelum menjadi Dirut, Karen menjabat sebagai Direktur Hulu Pertamina.
Sebelum Karen, Pertamina tak pernah dipimpin oleh seorang wanita. Beberapa Dirut sebelumnya antara lain Soegijanto, Martiono Hadianto, Baihaki Hakim, Ariffi Nawawi, Widya Purnama, dan Ari H Soemarno.
Setelah Karen lengser pada 2014 , Dirut Pertamina kembali diisi oleh laki-laki. Posisi Karen diisi oleh Dwi Soetjipto dan kemudian Elia Massa Manik.
Elia Massa Manik dicopot pada April 2018 kemarin, dan sejak saat itu posisinya diganti Nicke Widyawati sebagai Plt. Tepat hari ini, Nicke sah menjadi orang nomor satu di Pertamina.
Dengan begitu, Nicke menjadi wanita kedua yang mengisi pucuk pimpinan BUMN Migas terbesar di Indonesia.
Nicke juga pernah menjabat sebagai Direktur SDM Pertamina. Dia diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor SK-256/MBU/11/2017 tanggal 27 November 2017 tentang Pengangkatan Anggota Direksi Perseroan.
Wanita kelahiran Tasikmalaya 25 Desember 1967 ini juga sempat menjabat sebagai Plt Direktur Logistik, Supply Chain dan Infrastruktur Pertamina.
2. Alasan Nicke Dipilih Jadi Dirut Pertamina
Foto: Mindra Purnomo
|
"Menurut saya dia mampu dan dia recommend, dan saya berani. Saya tanggung jawab untuk itu," ujar Tanri di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).
Tanri memberikan rekomendasi agar Nicke menjadi orang nomor satu di Pertamina. Kiprah Nicke semenjak ditunjuk sebagai Direktur SDM dan kemudian merangkap sebagai Plt Direktur Utama dinilai apik oleh komisaris.
"Tapi kalau saya bicarakan, saya recommended dan oleh karena itu kita minta tolong dipertahankan," kata Tanri.
Dewan Komisaris yang dipimpin Tanri juga sudah mengamati Nicke selama empat bulan menjabat sebagai Plt Direktur Utama Pertamina.
"Kita sudah paling tidak mengamati beliau sudah empat bulan melaksanakan tugas. Bagi saya itu lebih gampang daripada interview saja lalu kita pilih," ujar Tanri.
Selain itu Menteri BUMN Rini Soemarno menjelaskan, alasan terpilihnya Nicke Diyawati menjadi Direktur Utama Pertamina lantaran pengalaman Nicke dalam menggarap proyek-proyek besar.
Rini bilang, ditunjuknya Nicke sebagai Dirut baru Pertamina diharapkan mampu menggenjot produksi dalam negeri, sesuai arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Bapak Presiden juga tekankan, bagaimana ini Pertamina kok impornya besar terus. Padahal kan bagaimana harus seoptimal mungkin harus memanfaatkan minyak yang dari dalam negeri," kata Rini.
3. Proses Pemilihan Nicke Sebagai Dirut Pertamina
Foto: Mindra Purnomo
|
Ia menjelaskan, untuk menjadi Direktur Utama diputuskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui sejumlah proses. Calon Dirut Pertamina harus memenuhi assessment dari penguji dan pengalaman calon juga menjadi pertimbangan.
"Jadi sehebat apapun dia itu tidak menjadi dasar. Ada batasan dan angka-angkanya (harus dipenuhi). Baru setelah itu bicara mengenai track record. Itu yang kita lakukan selama ini. Ketiga baru evaluasi," jelas dia di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).
Nicke juga harus melewati penilaian oleh Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin Jokowi. Proses serupa juga dilakukan BUMN lainnya.
"Itu khusus untuk Pertamina itu memang harus melalui Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin oleh Presiden. Di mana 11 BUMN lain semuanya juga melalui proses TPA termasuk Pertamina," papar dia.
Calon direksi Pertamina juga berasal dari dalam dan luar perseroan yang kemudian ditetapkan oleh Jokowi dan Menteri BUMN Rini Soemarno mengesahkan lewat surat.
"Itu sudah diajukan di luar dan di dalam Pertamina dipilih dan ditetapkan presiden dan ibu Rini menyampaikannya dalam RUPS. Penetapan direksi BUMN dilakukan melalui talent pool yang di dalamnya terdapat sumber daya manusia (SDM) berkualitas.
"Ini bukan mencalonkan diri tapi dari BUMN itu punya talent pool," kata dia.
4. Jadi Dirut Pertamina Nicke, Kebut Pembangunan Kilang
Foto: Mindra Purnomo
|
Setelah diangkat menjadi Direktur Utama Pertamina pagi tadi, Nicke Widyawati akan menjalankan rencana yang dititipkan pemerintah, yaitu menambah kilang minyak di Indonesia.
"Kilang Balikpapan. Jadi kan ini semua kita ada enam. Kita jadikan prioritas, kemudian yang lainnya Cilacap dan sebagainya akan kita urus," jelasnya, di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (29/8/2018).
Selain itu dia menjelaskan, industri hulu Pertamina diharapkan bisa semakin mencukupi kebutuhan migas dalam negeri.
"Tantangannya satu bagaimana Pertamina kemudian mendukung ke arah kemandirian energi nasional. Penjabarannya kan sangat banyak karena nanti penjabaran ke hulunya bagaimana," ujarnya.
Selain itu, pekerjaan untuk membangun kilang dan industri hilir Pertamina ke depan juga menjadi tantangan. Pertamina ke depan diharapkan bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
"Bicara mengenai kilang dan hilirnya bagaimana. Kita harus mendominasi dalam pembangunan dan pengembangan energi nasional itu tantangan kita dan itu mengambil opportunity," kata Nicke.
5. Layakkah Nicke Jadi Direktur Utama?
Foto: Mindra Purnomo
|
Menurut Said, Nicke merupakan orang yang profesional. Hingga saat ini, Said belum menemukan 'kecacatan' dalam kinerja.
"Saya mengikuti Bu Nicke sejak masih di Rekayasa Industri, masih dua tingkat di bawah direksi, saya tahu karir dia. Saya tahu orang profesional, saya pikir tidak menunjukan cacat apapun dalam karirnya," kata dia ketika dihubungi detikFinance, Rabu (29/8/2018).
Namun, Said mengatakan jabatan Nicke bukan tanpa tantangan. Dia mengatakan, hingga saat ini belum ada orang yang menjabat Bos Pertamina hingga 5 tahun, kecuali Karen Agustiawan.
Kerapnya perubahan pucuk pimpinan Pertamina karena kerap berubahnya indikator kesuksesan dari pemerintah.
"Problemnya, indikator keberhasilannya sering kali berubah dari pemerintah. Itulah jarang sekali direksi sampai lima tahun. Satu-satunya lima tahun hanya Bu Karen," ungkapnya.
Halaman 2 dari 6