Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, penundaan proyek ini tidak mengganggu pasokan listrik nasional.
Dia menerangkan, dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), pemerintah memasang target 35.000 MW. Hitungan tersebut berdasarkan pertumbuhan ekonomi nasional sekitar 7%. Namun, dalam realisasinya pertumbuhan ekonomi diperkirakan di bawah 7%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arcandra mengatakan, proyek yang ditunda akan tetap jalan. Proyek itu berjalan setelah tahun 2019.
Lanjutnya, proyek yang sudah terkontrak tidak ada masalah alias tetap berjalan sesuai rencana.
"Sisanya kapan 15 ribu MW setelah tahun 2019. Kita ikuti RUPTL bagi yang sudah berjalan kontraknya atau lagi kontruksi dan lain-lain itu berjalan sesuai pipe di mana di 2019 akan COD kurang 20 ribu MW. Dan sudah direncanakan," terang Arcandra.
Saksikan juga video 'Dolar Menguat, Apa yang Bisa Dilakukan Rakyat Indonesia?':
(dna/dna)








































.webp)













 
             
  
  
  
  
  
  
 